Aku mau berbagi cerita ni ... Oleh-oleh dari Jum’atan
Saya tidak tahu siapa nama yang berkutbah waktu itu, tapi ada satu cerita menarik dalam kutbah yang beliau sampaikan..
Menurut penuturan beliau ini adalah kisah nyata yang dia menyaksikannya sendiri. Sebuah kisah tentang kebencian seorang gadis buta. Dia membenci segala sesuatu yang ada di dunia ini, termasuk seluruh manusia kecuali satu yang tidak dia benci, yaitu pacarnya/kekasihnya. Bahkan dengan orang tuanyapun kebenciannya begitu mendalam. Dia menganggap orang tuanya memiliki andil besar terhadap kebutaan matanya.
Dia hanya mencintai kekasihnya semata, bukan yang lain. Kekasihnya itulah yang selama ini selalu membersamainya dalam kegelapan dunia yang dia rasa. Hubungan mereka sudah terjalin bagitu lama dan suatu ketika kekasihnya berkata padanya: “Aku akan menikahi kamu jika kamu sudah bisa melihat”.
Hari berganti hari putaran waktu terus melaju hingga suatu ketika kebahagiaan mulai memancar di hati sang gadis buta. Pasalnya ada seseorang yang ingin mendonorkan matanya, tidak hanya satu, tetapi dua-duanya. Akhirnya operasi mata pun dilakukan dan sang gadis sudah bisa melihat lagi.
Perjalanan asmara dua kekasih itu sudah berumur 6 tahun lamanya. Sesuai dengan ucapan kekasihnya “Aku akan menikahimu jika kamu sudah bisa melihat”. Sang kekasihpun memenuhi janjinya dia berkata pada gadis yang sekarang sudah bisa melihat terangnya dunia. “Duhai cinta, sekarang kamu sudah bisa melihat, sesuai janjiku ketika kamu sudah bisa melihat, aku akan menikahimu, sampaikan kepada kedua orang tua kamu, nanti malam saya akan melamarmu”.
Jawab gadis yang sudah tidak buta itu ternyata diluar dugaan sang kekasih yang selama ini membersamainya. Si Gadis ternyata menolak lamaran kekasihnya itu. Alasannya ternyata kekasihnya yang selama ini ada, dan selalu membersamainya dalam duka ternyata juga seorang yang buta. Padahal kebutaan adalah sesuatu yang amat sangat dibenci gadis itu.
Laki-laki itu hanya terdiam mendengar penolakan kekasihnya, akhirnya di atas kertas putih dia menulis dan memberikannya pada gadis dengan penuh kesedihan dan kekecewaan dihatinya. Sambil berlalu dia berikan surat itu: “Ketahuilah bahwa aku masih mencintai kamu saat ini, tetapi aku tak bisa memaksakan keinginanmu, tapi aku minta satu hal kepada kamu, aku ingin kamu selalu menjaga mata yang telah aku berikan kepadamu.”
Beberapa tahun berlalu, akhirnya si lelaki menikah dengan seorang wanita, wanita cantik dan solehah, bersama istrinya dia merasa bahagia. Sebuah karunia yang begitu besar baginya, bukankah dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah.
Berbeda dengan gadis yang telah mencampakkannya. Meskipun dia saat ini masih menghirup udara segara namun kehidupannya begitu buruk. Ustadz itu hanya mengatakan kondisi gadis itu buruk dan tidak pantas untuk diceritakan. Saya tidak tahu apa keburukan yang menimpa gadis itu. Karena memang tidak diceritakan dalam kutbah itu. Mungkin karena kutbah jum’at jadi beliau tidak ingin mengungkap keburukan-keburukan yang ada pada gadis itu, hal ini karena ini bukan kartun, gadis itu benar-benar ada dan sekarang kondisinya begitu buruk meski dia bisa melihat dunia, tetapi dia tetap buta.
Inilah alasan mengapa saya memberi judul untuk posting kali ini balasan misterius bagi penghianat cinta, karena saya sendiri juga tidak tahu misteri apa yang terjadi pada gadis itu, seburuk apakah dia?.I dont know ...
Cerita itu beliau kaitkan dengan pembahasan tentang takwa, tetapi aku tidak tahu hubungannya seperti apa, soale setelah kisah selesai di ceritakan aku melamun ???
Saya tidak tahu siapa nama yang berkutbah waktu itu, tapi ada satu cerita menarik dalam kutbah yang beliau sampaikan..
Menurut penuturan beliau ini adalah kisah nyata yang dia menyaksikannya sendiri. Sebuah kisah tentang kebencian seorang gadis buta. Dia membenci segala sesuatu yang ada di dunia ini, termasuk seluruh manusia kecuali satu yang tidak dia benci, yaitu pacarnya/kekasihnya. Bahkan dengan orang tuanyapun kebenciannya begitu mendalam. Dia menganggap orang tuanya memiliki andil besar terhadap kebutaan matanya.
Dia hanya mencintai kekasihnya semata, bukan yang lain. Kekasihnya itulah yang selama ini selalu membersamainya dalam kegelapan dunia yang dia rasa. Hubungan mereka sudah terjalin bagitu lama dan suatu ketika kekasihnya berkata padanya: “Aku akan menikahi kamu jika kamu sudah bisa melihat”.
Hari berganti hari putaran waktu terus melaju hingga suatu ketika kebahagiaan mulai memancar di hati sang gadis buta. Pasalnya ada seseorang yang ingin mendonorkan matanya, tidak hanya satu, tetapi dua-duanya. Akhirnya operasi mata pun dilakukan dan sang gadis sudah bisa melihat lagi.
Perjalanan asmara dua kekasih itu sudah berumur 6 tahun lamanya. Sesuai dengan ucapan kekasihnya “Aku akan menikahimu jika kamu sudah bisa melihat”. Sang kekasihpun memenuhi janjinya dia berkata pada gadis yang sekarang sudah bisa melihat terangnya dunia. “Duhai cinta, sekarang kamu sudah bisa melihat, sesuai janjiku ketika kamu sudah bisa melihat, aku akan menikahimu, sampaikan kepada kedua orang tua kamu, nanti malam saya akan melamarmu”.
Jawab gadis yang sudah tidak buta itu ternyata diluar dugaan sang kekasih yang selama ini membersamainya. Si Gadis ternyata menolak lamaran kekasihnya itu. Alasannya ternyata kekasihnya yang selama ini ada, dan selalu membersamainya dalam duka ternyata juga seorang yang buta. Padahal kebutaan adalah sesuatu yang amat sangat dibenci gadis itu.
Laki-laki itu hanya terdiam mendengar penolakan kekasihnya, akhirnya di atas kertas putih dia menulis dan memberikannya pada gadis dengan penuh kesedihan dan kekecewaan dihatinya. Sambil berlalu dia berikan surat itu: “Ketahuilah bahwa aku masih mencintai kamu saat ini, tetapi aku tak bisa memaksakan keinginanmu, tapi aku minta satu hal kepada kamu, aku ingin kamu selalu menjaga mata yang telah aku berikan kepadamu.”
Beberapa tahun berlalu, akhirnya si lelaki menikah dengan seorang wanita, wanita cantik dan solehah, bersama istrinya dia merasa bahagia. Sebuah karunia yang begitu besar baginya, bukankah dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah.
Berbeda dengan gadis yang telah mencampakkannya. Meskipun dia saat ini masih menghirup udara segara namun kehidupannya begitu buruk. Ustadz itu hanya mengatakan kondisi gadis itu buruk dan tidak pantas untuk diceritakan. Saya tidak tahu apa keburukan yang menimpa gadis itu. Karena memang tidak diceritakan dalam kutbah itu. Mungkin karena kutbah jum’at jadi beliau tidak ingin mengungkap keburukan-keburukan yang ada pada gadis itu, hal ini karena ini bukan kartun, gadis itu benar-benar ada dan sekarang kondisinya begitu buruk meski dia bisa melihat dunia, tetapi dia tetap buta.
Inilah alasan mengapa saya memberi judul untuk posting kali ini balasan misterius bagi penghianat cinta, karena saya sendiri juga tidak tahu misteri apa yang terjadi pada gadis itu, seburuk apakah dia?.I dont know ...
Cerita itu beliau kaitkan dengan pembahasan tentang takwa, tetapi aku tidak tahu hubungannya seperti apa, soale setelah kisah selesai di ceritakan aku melamun ???