Usai kupetik gitar bersenandung harapan
Kuletakkan dia dan kubuka jendela
Tak kulihat cahaya kemerahan pagi hari dilangit ujung timur
karena hujan turun sejak fajar
Aku tetap senang
Memang tak kurasakan kehangatan
Tapi ku merasakan kesejukan
Kehangatan dan kesejukan
Walau dua rasa dalam kondisi berbeda
Dua-duanya nyaman dirasa
Sebuah tanda kebaikanNya
Aku bersyukur mataku masih dapat terbuka lagi
Terima kasih wahai zat yang menghidupkanku setelah kematianku.
Seperti apakah diriMu? ...
Walau aku rindu
Tapi aku takut dan malu
Pantaskah aku menghadapMu
Apakah Engkau akan memandangku
Ataukah akan Engkau palingkan cahaya wajahMu
Ya Allah ....
Hujan akhirnya reda
bersama masuknya waktu dluha
Kucoba tenangkan hatiku
Bersimpuh dihadapMu
Oh Tuhan sambutlah pintaku
Yang terbang jauh tinggi
Ketuk pintu langit
Mohon kepadaMu
Sucikanlah aku
Berikan cahayaMu
Kepadaku
dan Cintai aku
Kuletakkan dia dan kubuka jendela
Tak kulihat cahaya kemerahan pagi hari dilangit ujung timur
karena hujan turun sejak fajar
Aku tetap senang
Memang tak kurasakan kehangatan
Tapi ku merasakan kesejukan
Kehangatan dan kesejukan
Walau dua rasa dalam kondisi berbeda
Dua-duanya nyaman dirasa
Sebuah tanda kebaikanNya
Aku bersyukur mataku masih dapat terbuka lagi
Terima kasih wahai zat yang menghidupkanku setelah kematianku.
Seperti apakah diriMu? ...
Walau aku rindu
Tapi aku takut dan malu
Pantaskah aku menghadapMu
Apakah Engkau akan memandangku
Ataukah akan Engkau palingkan cahaya wajahMu
Ya Allah ....
Hujan akhirnya reda
bersama masuknya waktu dluha
Kucoba tenangkan hatiku
Bersimpuh dihadapMu
Oh Tuhan sambutlah pintaku
Yang terbang jauh tinggi
Ketuk pintu langit
Mohon kepadaMu
Sucikanlah aku
Berikan cahayaMu
Kepadaku
dan Cintai aku